welcome to Not Only Green weblog

Google Website Translator Gadget

Thursday, November 11, 2010

Brokoli Untuk Menangkal kanker Perut

detikFood - Sayuran hijau berbentuk kuntum yang diperkenalkan oleh orang Italia ini tak hanya cantik warnanya tetapi juga kaya akan manfaat. Salah satu zat yang terdapat pada brokoli ternyata ampuh untuk memerangi sel kanker. Seperti yang dibuktikan oleh sebuah riset baru-baru ini.

Dari namanya yang diambil dari bahasa Italia 'brocco' yang artinya 'kuntum kecil' sudah tergambar bahwa sayuran ini tergolong dalam kubis-kubisan. Masih satu keluarga dengan kembang kol karena bentuknya berupa kuntum, hanya saja warnanya berbeda.

Brokoli merupakan sayuran hijau yang kaya akan vitamin A, vitamin C dan kalsium juga serat. Selain itu aroma mirip belerang yang tajam merupakan ciri utama brokoli. Aroma unik ini berasal dari sulforaphane yang juga terdapat dari aneka kubis. Meskipun baunya kurang enak, zat ini melindungi tubuh dari kanker paru-paru, usus besar dan perut serta membunuh bakteri Helicobacter pylori yang merusak lapisan perut.

Salam sebuah riset yang diadakan baru-baru ini seperti dilansir WebMD Health News, dipaparkan khasiat brokoli sebagai penangkal kanker perut. Dalam riset itu terbukti bahwa makan 80 gram brokoli tiap hari selama 2 bulan bisa melindungi tubuh dari bahaya infeksi bakteri Helicobacter pylori (H. pylori), bakteri penyebab infeksi yang terkenal di dunia.

Riset pertama membuktikan efek langsung brokoli  terhadap infeksi bakteri yang menyebabkan kanker perut. Kandungan sulforaphane merupakan zat yang sangat pontensial untuk menangkal sel kanker. Zat yang berkerja dalam tubuh tersebut terutama dalam saluran cerna, menghasilkan enzim yang melindungi sel dari infeksi. "Kami tahu bahwa beberapa gram brokoli per hari sudah cukup untuk merangsang perkembangan enzim pelindung tubuh," Jed W. Fahey, MS, ScD, dari John Hopkins University School of Medicine.

Karena itu tak berlebihan jika brokoli dijuluki sebagai 'superfood'. Berdasarkan riset yang dilansir Journal of Agricultural and Food Chemistry, brokoli mentah lebih banyak manfaatnya dibandingkan dengan brokoli yang sudah dimasak. Proses memasak membuat sulforaphane terkunci sehingga tak bisa meresap ke dalam tubuh. Dalam riset terbukti orang yang memakan 1 cup brokoli mentah menyerap sulforaphane lebih cepat dibandingkan dengan yang makan brokoli matang dalam jumlah sama. Penemuan ini juga membuktikan mengkonsumsi sayuran seperti brokoli, kalian, dan kembang kol bisa mengurangi resiko kanker.

Jadi, kalau suka sayuran terutama brokoli, mengapa tak mencoba yang mentah dan segar? Asal dicuci bersih pastinya manfaat maksimalnya segera Anda rasakan di dalam tubuh. Atau jika tak suka yang mentah, blansir atau kukus brokoli setengah matang (cara ini juga bisa mempertahankan kandungan gizinya) dan segera santap dengan saus favorit Anda!

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...