welcome to Not Only Green weblog

Google Website Translator Gadget

Friday, November 19, 2010

Kelelawar Aneh Ditemukan di Sumatera

VIVAnews - Seekor kelelawar langka ditemukan di sebuah kawasan kecil di hutan hujan pulau Sumatera. Para pemerhati lingkungan menyebutkan, penemuan ini menunjukkan bahwa bahkan secuil sisa hutan sekalipun, tetap perlu dilindungi.

Konservasionis dari Inggris menemukan kelelawar Ridley dengan hidung bagai daun (barong ridley) itu ditemukan di hutan yang hanya seluas 300 hektar, saat mereka melakukan survey keanekaragaman hayati di Sumatera Barat, Indonesia.

Kelelawar Ridley berhidung daun (Hipposideros ridleyi) ditemukan bertengger di rongga pohon (di dalam cekungan dan rongga pohon, di bawah pohon-pohon tumbang, dan bongkahan kayu). Oleh International Union for Conservation of Nature, kelelawar tersebut tergolong ke dalam daftar spesies yang terancam dan perlu dilindungi.

Saat ini, hutan kecil di Sumatera itu dikelilingi oleh perkebunan kelapa sawit. Seperti diketahui, perkebunan seringkali dibuat di kawasan hutan yang dibabat dan kemudian semakin meluas ke kawasan tempat berhuninya spesies langka.

Selain kelelawar, pada survey yang dilakukan, ditemukan pula beruang matahari, tapir, siamang tangkas, dan lutung. Semuanya juga termasuk dalam daftar satwa yang terancam punah.

“Penemuan ini menunjukkan bahwa kawasan hutan tertentu merupakan tempat yang paling cocok bagi sejumlah spesies satwa yang perlu dilindungi,” kata Matthew Struebig, ketua peneliti dari University of London, seperti dikutip dari Livescience, 12 November 2010.

Untuk itu, komunitas ilmiah, kata Struebig, perlu mendukung komunitas bisnis dalam mencari cara bagaimana mencegah kehidupan satwa langka untuk jangka panjang.

“Petani kelapa sawit perlu mengidentifikasi kawasan tertentu yang membutuhkan perhatian khusus, meskipun kawasan yang dimaksud berada di tanah ataupun lahan pertanian mereka,” kata Struebig. “Mereka perlu menjaga dan merawat habitat satwa tersebut,” ucapnya.

Kawasan yang disurvey di Sumatera itu saat ini dikelola sebagai kawasan konservasi oleh sebuah perusahaan pemilik perkebunan kelapa sawit. Pengelolaan bertujuan untuk membatasi penebangan dan perambahan hutan. Akan tetapi, efektivitas konservasi dari kawasan hutan tersebut diragukan.

“Melindungi kawasan hutan akan selalu menjadi prioritas bagi pemerhati lingkungan, akan tetapi jika ambisi para pemilik lahan pertanian untuk memperluas kebun kelapa sawit terealisasi, maka menjaga kawasan hutan di dalam perkebunan kelapa sawit juga menjadi hal yang penting untuk menjaga keanekaragaman hayati di Indonesia,” kata Sophie Persey, dari Zoological Society of London yang juga Oil Palm Project Manager, pada kesempatan yang sama.

Rare Bat Found in Indonesian Forest Fragment

Live Science - A rare bat has been found in a tiny fragment of rainforest on the Indonesian island of Sumatra. Conservationists say the discovery shows that even small remnants of forest are worth protecting.

Conservationists from the UK discovered the Ridley's leaf-nosed bat in a 740-acre (300-hectare) fragment of forest during a biodiversity survey in West Sumatra, Indonesia. Ridley's leaf-nosed bat (Hipposideros ridleyi) roosts in the cavities of trees (in hollows and cavities of standing trees, under fallen trees and logs) and is listed as "vulnerable" on the International Union for Conservation of Nature's Red List of Threatened Species.

The forest fragment is surrounded by a palm oil plantation. These plantations are often created on former forested area, and can encroach into areas that are important habitat for endangered species. Many other species were also found by the biodiversity survey, including the sun bear, tapir, agile gibbon and banded langur, all of which are also of conservation concern.

Palm oil producers must identify any areas that require conservation on land they own or farm, in accordance with High Conservation Values. They then must implement measures to maintain and enhance these values.

The area surveyed in Sumatra is currently managed as a conservation area by the palm oil company, limiting the impact of logging and encroachment on the forest fragment.

The effectiveness of emphasizing conservation in small forest fragments has been in doubt, but the researchers say the discovery agrees with an earlier study in the journal Conservation Letters that suggests it could be a tool for conserving certain species.

"The finding of this survey suggests that a network of forest fragments may be appropriate for some species of high conservation concern. The scientific community needs to continue to support the business community to find ways in which our threatened wildlife can persist in these managed areas over the long-term," said survey leader Matthew Struebig of Queen Mary, University of London and the Durrell Institute of Conservation and Ecology (DICE – University of Kent).

"Protecting large areas of connected forest will always be a priority for wildlife conservation, but if ambitious future plans for oil palm expansion are realized, conserving forest fragments within oil palm landscapes will also be important for maintaining Indonesia's biodiversity," said Sophie Persey of the Zoological Society of London and the and Oil Palm Project Manager.

1 comments:

Anonymous said...

kupingnya keren sekali gan

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...